Senin, 25 Maret 2013

Rancangan Jaringan Satu Lantai

Pada rancangan ini, akan dibuat pada 3 ruangan utama. Dimana pada masing-masing ruangan ada 20 Host/PC. Artinya pada masing-masing network ada 20 Host.



Karena ada tiga Subnet dan 20 Host persubnet maka :

Pada rancangan ini, IP Localnya adalah 192.168.1.0 /27
Netmasknya : 11111111.11111111.11111111.11100000
                           255           255           255          226
Jumlah Subnetnya : 2x= 23=8 Subnet Karena yang dibutuhkan hanya 3 Ruangan, maka kita pakai 3 subnet saja.
Jumlah Host Per Subnet : 2y-2= 25-2 = 32-2=30 Host
Ket : X= Jumlah bit 1 pada Oktet terakhir kelas C
        Y = Jumlah bit 0 pada oktet terakhir kelas C
Blok Subnet : 256-226 = 30

Maka Pembagian Jaringannya :
Ruangan
Net Address
IP Awal
IP Akhir
Broadcast Address
R1
192.168.1.0
192.168.1.1
192.168.1.30
192.168.1.31
R2
192.168.1..32
192.168.1.33
192.168.1.62
192.168.1.63
R3
192.168.1.64
192.168.1.65
192.168.1.94
192.168.1.95
That's All



Selasa, 19 Maret 2013

Media Transmisi


Jenis-Jenis Media Transmisi Jaringan

Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakal sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki, ada atau ada tidaknya medium tersebut.

Copper Media
Copper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.
Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan :
1. Koaksial
2. STP
3. UTP

Kabel Coaxial
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar .Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ). Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.

Twisted Pair
Twisted Pair terdiri dari 2 jenis :
 Unshielded Twisted Pair (UTP)
 Shielded Twisted Pair (STP)
Kabel ini terdiri dari 4 pasang kabel yang dipilin (twisted pair), instalasinya mudah, harganya relatif murah dan cukup handal.

Shielded Twisted Pair
Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m .

Unshielded Twisted Pair
Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m.'


Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :
 Kategori 1 (Cat-1).
Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.

 Kategori 2 (Cat-2).
Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.

 Kategori 3 (Cat-3).
Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.

 Kategori 4 (Cat-4).
Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.

 Kategori 5 (Cat-5).
Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.

Optical Media
Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diodeataupun laser. Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. 

Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang t indih. Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah. 

Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat. Sedang plastic optical fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic).Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah).

Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber,satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).

Wireless Network
Saat ini sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel (wireless network), transmisi data menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro untuk menghantarkan data. Walaupun kedengarannya praktis, namun kendala yang dihadapi disini adalah masalah jarak,bandwidth, dan mahalnya biaya. Namun demikian untuk kebutuhan LAN di dalam gedung, saat ini sudah dikembangkan teknologi wireless untuk Active Hub (Wireless Access Point) dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi semrawutnya kabel transmisi data pada jaringan komputer. Wireless Access Point juga bisa digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan yang sudah ada.

Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang dikirim melalui wireless ini akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik ini.

Jumat, 08 Maret 2013

22 Tahun Yang Berlalu, dan Kedepan yang Masih Harus Dijalani.

Baarakallahulaka fii umriki. Semoga diberikan barokah atas sisa umur yang masih diberikan., semoga yang direncanakan dimudahkan oleh Allah SWT. Semoga selalu mendapatkan berkah rahmat ridhoNya, diberikan kesehatan panjang umur, tambah arif dan bijaksana, kedekatan jodoh dan kelapangan rizki, ketetapan iman dan selalu tambah semua kebaikan dalam setiap amalan.
Senyum ramah menyambut pagi. Hangat mengiringi langkah waktu. Detik – detik berlalu meminang usia yang enggan menunggu. Merangkak pasti dan bertambahlah usia. Bait – bait do’a yang tercurah memberikan semangat baru tuk menapaki hidup, menjalani sisa umur dengan impian dan harapan dalam menyongsong masa depan.
Setiap detik telah terlewati, tak terasa satu tahun sudah usia berkurang. Masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri. Tata diri, hati dan pikiran untuk satu masa depan yang lebih baik.
Usia ibarat mutiara, tiada terganti lagi, tak akan bisa kembali lagi. Semua sudah tertoreh dalam lembaran catatan malaikat yang selalu bersama dalam setiap langkah dan nafas yang masih terasa.
Seiring waktu yang akan dilalui, berharap masa depan berhiaskan iman bersulam taqwa, agar sempat ku mengecup haruman surgawi, dalam bentangan samudera rizki, tautkan azzam dan cinta, dan semoga Allah mengabulkannya. Dan semoga Allah selalu menyayangi, mencintai dan selalu meridhoi jalan hidupku.
Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan. (QS. 6 :60)
Amien...semoga usia Q kini dan seterusnya menjadi lebih barokah ^_^

Pengalamatan IP Address


Pengalamatan Dengan IP

1. Overview
Pengalamatan bertujuan bagaimana supaya data yang dikirim sampai pada mesin yang sesuai (mesin tujuan) dan bagaimana hal tersebut dapat dilakukan oleh operator dengan mudah. Untuk itu maka data dari suatu host (komputer) harus dilewatkan ke jaringan menuju host tujuan, dan dalam komputer tersebut data akan disampaikan ke user atau proses yang sesuai. TCP/IP menggunakan tiga skema untuk tugas ini :

1. Addressing
IP address yang mengidentifikasikan secara unik setiap host di jaringan, sehingga dapat menjamin data dikirim ke alamat yang benar.

2. Routing
Pengaturan gateway untuk mengirim data ke jaringan dimana host tujuan berada.

3. Multiplexing
Pengaturan nomor port dan protokol yang mengirim data pada modul software yang benar di dalam host.

Masing-masing skema penting untuk pengiriman data antar dua aplikasi yang bekerjasama dalam jaringan TCP/IP.
IP address berupa bilangan biner 32 bit dan ditulis sebagai 4 urutan bilangan desimal yang dipisahkan dengan tanda titik. 

Format penulisan IP adalah : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx, dengan x adalah 
bilangan biner 0 atau 1. Dalam implementasinya IP address ditulis dalam bilangan desimal dengan bobot antara 0 – 255 (nilai desimal mungkin untuk 1 byte). IP address terdiri dari bagian jaringan dan bagian host, tapi format dari bagian-bagian ini tidak sama untuk setiap IP address.

Jumlah bit alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi jaringan, dan bilangan yang digunakan untuk mengidentifikasi host berbeda-beda tergantung kelas alamat yang digunakan. Ada tiga kelas alamat utama, yaitu kelas A, kelas B, dan kelas C. Dengan memeriksa beberapa bit pertama dari suatu alamat , software IP bisa dengan cepat membedakan kelas address dan strukturnya.

Berikut ini diberikan aturan yang membedakan kelas IP address :
a. IP Address kelas A :
bit pertama dari IP address adalah 0
jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 0 – 127
hanya ada kurang dari 128 jaringan kelas A
setiap jaringan kelas A bisa mempunyai jutaan host

b. IP Address kelas B :
bit pertama dari IP address adalah 10
jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 128 – 191
terdapat ribuan jaringan kelas B
setiap jaringan kelas B bisa mempunyai ribuan host

c. IP Address kelas C :
bit pertama dari IP address adalah 110
jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya 192 – 223
terdapat jutaan jaringan kelas C
setiap jaringan kelas C hanya mempunyai kurang dari 254 host

d. IP Address kelas D :
bit pertama dari IP address adalah 111
nomor jaringan dengan IP yang byte pertamanya lebih dari 223
merupakan address yang dialokasikan untuk kepentingan khusus

Tidak semua alamat jaringan dan alamat host dapat digunakan. Misalnya kita telah membicarakan bahwa alamat dengan desimal pertama lebih dari 233 dialokasikan untuk kepentingan khusus. Dua alamat kelas A, 0 dan 127, juga dialokasikan untuk kepentingan khusus. Jaringan 0 menunjukkan route default (digunakan untuk menyederhanakan aplikasi jaringan dengan membiarkan host lokal dialamatkan dengan cara yang sama seperti remote-host digunakan ketika mengkonfigurasi host) dan jaringan 127 sebagai loopback-address.

Selain itu juga ada beberapa alamat host yang disediakan untuk kepentingan khusus ini, misalnya 0 dan 255 dalam semua kelas jaringan. Sebuah IP address dengan semua bit hostnya 0 menunjukkan jaringannya sendiri, misalnya 26.0.0.0 menunjukkan jaringan 26 dan 128.66.0.0 menunjukkan jaringan 128.66. Alamat dalam bentuk ini digunakan dalam tabel routing untuk menunjukkan seluruh jaringan. IP address dengan semua bit host diset satu adalah broadcast address. Suatu alamat broadcast digunakan untuk alamat setiap host dalam jaringan secara simultan. Alamat broadcast untuk jaringan 128.66 adalah 128.66.255.255.

2. Supernetting
Ada dua masalah yang saling berkaitan, antara pemberian suatu kelas alamat pada suatu lembaga. Pertama kelas alamat yang diberikan lebih kecil daripada jumlah host yang akan dihubungkan. Dan yang kedua sebaliknya, kelas alamat yang lebih besar dari host yang akan saling dihubungkan. Supernetting berkaitan dengan metode untuk memanipulasi alokasi alamat yang terbatas sedemikian sehingga semua host yang tersedia dapat dihubungkan ke jaringan. Jadi supernetting adalah menggunakan bit mask alamat asal untuk membuat jaringan yang lebih besar.

3. Subnetting
Masalah kedua yang berkaitan dengan bagaimana membuat suatu alokasi alamat lebih efisien, bila ternyata host yang akan kita hubungkan ke jaringan lebih kecil daripada alokasi alamat yang kita punyai. Yang jelas dengan menggunakan metoda subnetting, bit host IP address direduksi untuk subnet ini. Sebagai contoh, subnet mask diasosiasikan dengan alamat kelas B standart adalah 255.255.0.0. Subnet mask digunakan dengan memperluas bagian jaringan dari suatu alamat kelas B dengan byte tambahan. Misalnya sub mask 255.255.255.0 berarti dua byte pertama mendefinisikan jaringan kelas B, byte ketiga menunjukkan alamat subnet, dan yang keempat baru menunjuk pada host pada subnet yang bersangkutan. 

Senin, 04 Maret 2013

Memulai Program J2ME (Java 2 Micro Edition)


Sekilas tentang J2ME
Teknologi Java merupakan sebuah teknologi yang berkembang sangat pesat akhir-akhir ini. Bahkan belakangan ini dikabarkan berusaha mengalahkan Microsoft yang terkenal sebagai kampiun dari produsen operating system dimuka bumi ini. Teknologi Java yang pada awalnya dikenal untuk aplikasi pada desktop (J2SE) ataupun pada application server (J2EE), kini hadir dengan teknologi terbarunya, J2ME™ Platform, untuk pembangunan aplikasi pada mobile device seperti mobile phone dan PDA.
J2ME and The Java 2 Platform

Gambar 1. Perbandingan antara CLDC dan CDC


MIDlet
IDE (Integrated Development Environment) adalah sebuah lingkungan pemrograman (programming environment) yang memiliki GUI builder, text atau code editor, compiler dan/atau interpreter dan debugger. Dalam hal ini, NetBeans Mobility Pack juga memiliki device emulator. Fasilitas ini bisa membuat kita melihat program kita pada device yang sesungguhnya.
Kita sudah mempelajari pada bagian sebelumnya tentang daur hidup MIDlet (MIDlet's life cycle). MIDlet mulai hidup ketika MIDlet dibuat oleh Application Management System (AMS) pada device.
Agar kita dapat membuat MIDlet, kita harus membuat subclass dari MIDlet class dari javax.microedition.midlet package. Kita juga harus melakukan override atau implement pada method: startApp(), destroyApp() dan pauseApp(). Method-method tersebut adalah method yang diperlukan oleh AMS untuk menjalankan dan mengkontrol MIDlet.

Tidak seperti program Java pada umumnya dimana method main() hanya digunakan sekali pada jalannya program, method startApp() mungkin akan dipanggil lebih dari sekali dalam daur hidup MIDlet. Sehingga Anda diharuskan tidak membuat satu inisialisasi code pada method startApp(). Daripada, anda dapat membuat MIDlet consturctor dan melakukan inisialisasi di situ.




Untuk lebih lengkapnya, bisa download modul nya disini







Minggu, 03 Maret 2013

Backbone Network?

Backbone Network – Prolog


Backbone network atau network backbone merupakan sebuah teknik atau infrastruktur dalam sebuah jaringan komputer yang dapat menghubungkan beberapa jaringan lokal dan bagian-bagian jaringan lainnya yang menyediakan path untuk dapat mengubah  paket informasi antara LAN dan subnetwork yang beda. Sederhananya, konsep ini dapat tergambar dari jaringan lokal yang biasa tersambung pada masing-masing lantai di bangunan bertingkat, yang menggunakan satu lajur kabel utama dan kabel khusus. Nah, backbone network inilah yang merupakan jalan,saluran,  jalur utama atau biasa disebut dengan jalan tol pada sebuah jaringan. Backbone network ini sendiri dirancang untuk dapat membedakan antara network pada lokasi sama, seperti area perkantoran.
Backbone network (Back_Net) ini merupakan bagian utama dari sebuah desain struktur jaringan pada komputer yang mampu  memberikan tingkat stabilitas yang cukup memadai pada jaringan-jaringan  tersebut. Disini terlihat bahwa Back_Net dibuat dengan tujuan untuk menyuplai sarana atau lintasan dalam menghubungkan berbagai komponen di dalam jaringan ke sebuah unit yang lebih interaktif. Pendekatan yang digunakan  semacam ini memungkinkan Anda untuk dapat menghubungkan berbagai jaringan secara bersama dan bertujuan untuk manage task atau semua aktivitas seperti sharing tipe data tertentu, pada Back_Net yang berfungsi secara independen.
Clara Backbone Network Diagram

Backbone Network – Konsep


Konsep Back_Net seperti ini merupakan konsep yang sangat banyak digunakan, karena sangat ampuh untuk dapat mencegah bootleneck  yang menyerang server induk. Secara teknis, kabel yang digunakan merupakan jenis fiber optic dengan kabel RG-58/8. Konektor yang digunakan seperto ST untuk fibel optic, BNC pada kabel RG-58 dan AUI pada kabel RG-8. Secara umum, backbone network  yang sering digunakan adalah backbone yang menyediakan infrastruktur yang mendukung jaringan tunggal (individu) yang terdapat pada area pusat (misalnya kantor pusat ) dimana seluruh karyawan yang menyebar di seluruh dunia dapat sharing data dengan proses yang sangat mudah.  Pendekatan jaringan yang serupa juga sering diterapkan pada kampus-kampus, dengan cara membuat jaringan lokal yang dapat difungsikan pada setiap bangunan yang terhubung dengan sistem terpusat dan memungkinkan untuk berbagi data melalui interkoneksi jaringan, dimana semua jaringan berjalan secara independen namun masih dapat bertukar data dalam jaringan terhubung.

Komponen Penting Backbone Network


Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat diperhatikan sebelum membangun Back_Net, antara lain :
  1. Penyediaan seluruh kebutuhan yang diperlukan untuk membangun desain jaringan, seperti jenis data, service, frame relay dan IP.
  2. Perhatikan kapasitas yang diperlukan untuk membuat Back_Net. Hal ini sangat tergantung pada desain output yang diinginkan.
  3. Pertimbangan setiap desain topologi dan teknologi yang digunakan  untuk membangunnya.
  4. Konsep atau rancangan topologi sangat berpengaruh pada letak node, jumlah, desain jalur/ sambungan dan seluruh desain akses backbone.
  5. Konsep penggabungan trafic pada path yang memiliki tipe yang berbeda
  6. Platform yang digunakan sesuai dengan bandwidth yang dimiliki
  7. Perangcangan Rerouting dan redudancy
  8. Pemilihan teknologi bridge backbone ring dll

Alasan Penggunaan Backbone Network :


  1. Kecenderungan peningkatan kebutuhan interkoneksi pada jaringan lokal
  2. Adanya peningkatan kecepatan data transfer khususnya data dengan tipe multimedia seperi grafis, audio, video, yang kecepatan transfer FDD hingga 100Mbps
  3. Diyakini bahwa proses instalasi dan pengaturan manajemen backbone network ini dianggap lebih sederhana, efektif dan efisien dengan jarak jangkauan yang sangat luas
  4. Backbone network ini mampu menangani masalah transfer bottleneck
  5. Memiliki sistem ketahanan kegagalan (fault tolerance) yang tinggi bila menggunakan sistem dual ring